Bandung dilingkung ku gunung, istilah ini cukup akrab di telinga warga Bandung. Artinya, Bandung dikelilingi oleh gunung-gunung. Hal ini membuat daerah Bandung memiliki banyak dataran tinggi. Salah satunya berada di Bandung Selatan.
Adalah Sunrise Point Cukul, Pangalengan menjadi salah satu spot terbaik untuk menikmati indahnya matahari terbit. Dari tempat ini kita dapat melihat matahari menyembul di antara punuk-punuk perbukitan yang ditutupi kebun teh. Bak permadani hijau yang mengampar luas menimbulkan sensasi teduh dan damai.
Terletak sekitar 56 km dari pusat kota Bandung, saya berangkat jam setengah tiga subuh untuk mendapatkan momen matahari terbit di Sunrise Point Cukul. Menggunakan kendaraan pribadi menghabiskan waktu sekitar dua jam untuk mencapai lokasi. Disarankan untuk berhati-hati karena jalur menuju tempat tersebut kurang penerangan sehingga gelap saat hari masih sangat dini.
Sesaat menuju lokasi, terlihat perkebunan teh di kanan kiri jalan menandakan sudah mendekati tujuan kami. Setelah sampai dan memarkir mobil di lahan kecil sebuah warung, kami pun turun dan berjalan menaiki jalur yang cukup kecil di antara pepohonan teh. Jalan pun terbuka dan terlihat beberapa motor dan mobil sudah parkir di sana. Tulisan wilujeng sumping, Sunrise Point di atas tanaman teh menyambut kedatangan kami.
Setelah membayar tiket Rp. 10 ribu /orang, kami pun memasuki wilayah Sunruise Point Cukul. Terlihat pemandangan kebun teh dimana-mana diselimuti kabut tipis. Para camper juga terlihat sedang merapihkan tenda-tenda mereka, menandakan tempat ini menyediakan camping ground juga untuk para pengunjung yang ingin berkemah. Jika biasanya camping di puncak gunung, di sini pengunjung dapat camping dengan pemandangan perkebunan teh yang sangat asri.
Kami pun akhirnya dapat menikmati matahari terbit yang muncul dibalik Gunung Wayang. Pemandangan yang disajikan semakin indah dengan aliran kabut serta hamparan Kebun Teh Cukul yang mengelilinginya.
Tidak hanya itu saja, di Sunrise Point Cukul ini terdapat beberapa gardu pandang. Banyak pengunjung menjadikannya sebagai instragamable spot untuk swafoto. Terdapat lebih dari satu gardu pandang. Mulai dari rumah pohon, spot “I Love U”, hammock, sayap, hingga replika perahu yang terbuat dari bambu. Gardu pandang ini tak hanya menjadi tempat swafoto saja, melainkan menjadi spot untuk meikmati matahari terbit dengan cara yang unik.
Sunrise Point Cukul juga menyediakan gazebo atau saung untuk istirahat. Duduk santai di sini, kita tetap bisa menikmati pemandangan perkebunan teh dari ketinggian. Kami pun menyantap sarapan ditempat ini yang disajikan oleh warung-warung terdekat. Mulai dari gorengan, mie instan, buah sampai ke makanan ringan.
Setelah sarapan, kami lanjut untuk berfoto di lahan perkebunan teh yang mengampar sangat luas. Terletak di ketinggian 1600 meter di atas permukaan laut, perkebunan teh di daerah Pangalengan merupakan salah satu yang terbaik di kawasan Bandung Raya. Perkebunan yang terhampar luas mulai dari Cukul hingga Malabar. Di kawasan ini juga tidak hanya menyajikan pemandangan hijunya daun teh, tapi juga kita bisa belajar mengenai tanaman teh dan cara memetik daun teh pilihan.
Puas menikmati pesona matahari terbit dan pemandangan yang menakjubkan, kami pun berjalan menuruni jalur yang sama seperti kami menaikinya tadi. Tapi kami dikagetkan oleh pemandangan yang tidak kami perhatikan sebelumnya dikarenakan suasana yang masih sangat gelap. Di sebelah kanan kami terlihat membentang indah sebuah danau kecil atau biasa disebut situ, dengan pemandangan sebuah rumah bernuansa Eropa di kejauhan. Dinamakan Situ Cukul dan rumah yang terlihat di kejauhan merupakan Villa Jerman. Sepintas pemandangan danau disertai rumah tersebut seperti pemandangan yang tidak biasa dilihat di daerah Indonesia. Pemandangan ini pun menjadi penutup yang sangat sempurna dalam perjalanan kami di Sunrise Point Cukul. Enjoy your life!