Sektor kebersihan dan kesehatan jadi faktor penting di masa adaptasi kebiasaan baru ini. Apalagi untuk aktivitas perjalanan baik itu untuk bisnis maupun liburan yang menggunakan pesawat. Walau beberapa rute penerbangan kembali mulai dibuka, protokol kesehatan harus tetap diperhatikan dan diterapkan dengan disiplin tinggi.

Garuda Indonesia sudah menunjukan komitmen tinggi terhadap protokol kesehatan dengan berpedoman pada 3M. Hal ini sesuai dengan anjuran pemerintah yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Ketiga aktivitas ini sudah diterapkan demi berikan rasa aman terbang bersama maskapai plat merah ini, mengingat beberapa rute pun perlahan mulai bertambah, salah satunya di Banyuwangi, Jawa Timur.

“Penerbangan Garuda Indonesia Jakarta-Banyuwangi-Jakarta awal pandemi tidak terbang sejak 24 April 2020, baru di Mei mulai terbang 1 kali tepatnya 16 Mei, kemudian Juni sebulan 3 kali, di Juli 4 kali, di Agustus sebulan 8 kali, September sebulan 12 kali, Oktober sebulan 18 kali, November sebulan 22 kali, rencananya Desember sebulan 27 kali,” jelas Samsudin, Sales Marketing Garuda Indonesia Wilayah Banyuwangi kepada kelanamakan.com di Bandara Internasional Banyuwangi (BWX), Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (13/12/2020).

Seiring dengan bertambahnya penerbangan dari Jakarta-Banyuwangi ini, Garuda Indonesia berkomitmen dalam menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Penerapan pengamanan ini guna memastikan segala aktivitas yang ada dalam dunia penerbangan memenuhi standar CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and  Environment), seperti yang digaungkan dalam gerakan InDOnesia Care (I DO Care).

Penerapannya pun terbilang rapi dan detail tanpa mengurangi kenyamanan penumpang. Sebelum terbang, penumpang wajib memiliki surat kesehatan hasil rapid test atau swab test yang akan divalidasi petugas bandara di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Setelah melalui proses validasi, proses check in bisa dilakukan di counter-counter dengan tetap berpedoman pada protokol kesehatan. Semua petugas memakai masker dan face shield, hand sanitizer di berbagai titik serta adanya sekat dari kaca yang membatasi petugas dengan penumpang. Jaga jarak dalam antrian pun diterapkan dengan baik sehingga tidak menyebabkan kerumunan. Di proses check in ini, petugas juga akan mengecek dokumen hasil rapid test atau swab test yang telah divalidasi.

Tidak cukup sampai disini saja, pemeriksaan ketat kembali berlanjut saat hendak memasuki boarding room. Kembali dokumen seperti KTP dan lembar hasil rapid test diperiksa. Ini semua demi meminimalisir penyebaran virus Covid-19 agar tidak meluas.

Hal yang sama ditunjukan saat memasuki pesawat. Seluruh cabin crew memakai perlengkapan sesuai standar protokol kesehatan yang meliputi, masker dan sarung tangan. Perlu diketahui juga bahwa tidak semua kursi di dalam pesawat dapat ditempati. Garuda Indonesia menerapkan physical distancing dengan ketat. Kursi yang tidak dapat ditempati ditandai dengan selembar kain warna oranye bertuliskan #BecauseYouMatter di bagian head rest. Ini memastikan adanya jarak antar penumpang.

Tidak hanya itu, untuk makanan dan minuman yang dibagikan dalam pesawat semua terbungkus rapat dan rapi. Tentu ini untuk menjamin kualitas kesehatan dan higienitas makanan dan minuman tersebut tetap terjaga.

“Komitmen kami menjaga protokol kesehatan salah satunya lewat kursi physical distancing kemudian di dalam pesawat Garuda Indonesia juga sudah dilengkapi dengan HEPA filter,” jelas Samsudin.

HEPA Filter ini merupakan teknologi yang mampu menjaga sirkulasi udara dalam kabin pesawat tetap sehat. Seluruh pesawat Garuda Indonesia dilengkapi dengan HEPA Filter. Alat ini berfungsi untuk menyaring partikel kecil seperti virus dan bakteri, bahkan yang terkecil antara 0.1 hingga 0.3 mikron dengan efisiensi hingga 99.995%.

Sama halnya ketika berangkat, saat mendarat, cabin crew pun aktif untuk mengingatkan mengisi aplikasi e-HAC yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI. Ada baiknya, kita mengisi formulir ini dengan mengunduh  aplikasinya di gawai kita sebelum terbang. Petugas di bandara tujuan, akan memeriksa data kesehatan dengan memindai hasil dari formulir yang telah diisi dan unduh dalam bentuk QR code.

Setiap proses dalam penerbangan bersama Garuda Indonesia ini menjadi bukti terhadap komitmen Garuda Indonesia dalam menerapkan standar protokol kesehatan. Selain untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 proses ini membuat kita tidak perlu khawatir untuk terbang di era pandemi. Yang pasti #TerbangAman bersama Garuda Indonesia #BecauseYouMatter.