Tangan terampil Chef Ery bergerak lincah di atas meja teppan, beberapa kali membalik daging lobster yang kadang masih bergerak. Menyaksikannya langsung, kami pun menjadi tak sabar mencicipinya. Inilah awal dari ‘’kenikmatan di awan’’ Jakarta.
Disebut kenikmatan di awan karena pengalaman santap malam luar biasa itu terjadi di ketinggian, tepatnya di Kahyangan Teppanyaki Restaurant, Lantai 28 Wisma Nusantara Jakarta. Malam itu kami memesan sesuatu yang spesial: Premium Set Menu. Dalam daftarnya, Premium Set Menu mempunyai sembilan hidangan yang terdiri atas appetizer, main course, hingga dessert.
Nah, dalam salah satu main course itu kami memilih lobster. Seorang pelayan membawa lobster yang masih hidup dan ditunjukkan kepada kami. Rupanya inilah cara restoran ini agar pengunjung merasa yakin bahan yang dihidangkan benar-benar fresh.
Sebagai menu pembuka adalah Zen Sai, yaitu dua jenis makanan pembuka. Saat itu kami mencicipi Chicken Babangi dan Springroll. Rasa dan aroma Chicken Babangi ini menggugah selera. Rasa asam manis dengan sentuhan gurih daging ayam terasa pas dalam sentuhan wijen. Menu berikutnya adalah Organic Mix Green Salad, yaitu campuran sayuran segar disiram Yuzu Soy. Nah, pemungkas dari menu pembuka adalah Creamy White Miso Soup yang terbuat dari cauliflower.
Deretan appetizer sudah kami lalui tanpa sedikit pun tersisa, sekarang giliran menu main course. Pertama yang dimasak Chef Ery adalah Pan Fried Foie Gras With Balsamic Teriyaki Sauce. Tekstur hati angsa yang lembut langsung meleleh dimulut terasa nikmat saat disantap dengan potongan buah pir yang sudah dipanggang dan tambahan red berry sauce serta teriyaki sauce. Hidangan berikutnya adalah Live Canadian Lobster With Sea Urchin Sauce. Bukan berarti kami makan lobster hidup, tapi benar-benar ditunjukkan masih hidup sesaat akan diolah. Karena lobster nya masih segar, maka tidak heran jika rasa dagingnya manis dan gurih. Apalagi saat disantap dengan Sea Urchin Sauce, juara rasanya.
Belum cukup, menu main course berikutnya adalah Tenderloin Steak Wagyu M9+. Inilah daging sapi premium yang sayang untuk dilewatkan. Saya memilih tingkat kematangan medium rare dan steak ini benar-benar menjadi sajian yang tak terlupakan. Sebagai pemungkas menu main course adalah Anchovies Fried Rice atau biasa saya kenal nasi goreng teri dengan tingkat rasa pedas yang bisa kita request. Meski sudah sederet hidangan kami santap, nyatanya semangkuk nasi goreng ludes tak tersisa juga.
Akhirnya, sebagai penutup dari rangkaian santap malam ini disajikan Lobster Miso Soup dan juga Banana Flambe sebagai menu dessert. Banana Flambe sendiri merupakan pisang yang dibakar lalu dibungkus selembar crepe kemudian disajikan dengan vanilla ice cream.
Yang menarik dan cukup menghibur adalah cara memasak pisangnya. Setelah dipanggang di atas teppan dan dibungkus crepe, di sekelilingnya dituangil, kemudian dibakar. Seketika itu juga api membubung. Sangat menghibur. Apalagi saat kami santap, menu dessert ini benar-benar nikmat dan membuat kami ingin nambah lagi. Malam itu kami benar-benar beruntung dapat merasakan sensasi kenikmatan di awan Kota Jakarta. Kahyangan, I will be back!
Pullman Jakarta Indonesia
Jl. M.H. Thamrin 59
Jakarta 10350