Petugas kesehatan memeriksa dokumen rapid test sebelum proses check in.

Di masa tatanan kenormalan baru seperti saat ini mengharuskan kita untuk tetap waspada dan ekstra hati-hati. Aktivitas perjalanan, baik untuk liburan maupun bisnis masih sangat terbatas. Itupun harus menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin tinggi. Kemanapun kita pergi, ingat anjuran pemerintah untuk menerapkan 3M yaitu, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Apalagi kalau kita mengadakan perjalanan dengan transportasi umum, salah satunya pesawat terbang maka kita akan temui peraturan protokol kesehatan yang sangat ketat. Seperti #TerbangAman  yang telah diterapkan oleh maskapai Garuda Indonesia.

Penerapan protokol kesehatan di konter check in Garuda Indonesia, salah satunya antrian dibatasi guna menjaga jarak.

Nah, hal penting yang harus kita lakukan sebelum naik pesawat adalah menjalani rapid test terlebih dahulu untuk memastikan bahwa kita negative atau non-reactive dari virus corona. Kita bisa lakukan rapid test ini di berbagai fasilitas kesehatan yang ada, atau bisa juga saat kita sudah di bandara. Tapi, untuk lebih amannya lakukan rapid test sehari sebelum keberangkatan. Kita akan mendapatkan selembar kertas hasil rapid test, dan hasil ini harus diverifikasi oleh petugas di bandara.

Setelah dinyatakan lolos dari verifikasi, baru kita dapat lanjutkan proses check in. Nah, di konter check in Garuda Indonesia di Terminal 3, Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dapat kita jumpai penerapan protokol kesehatan ini dengan ketat. Mulai dari petugas yang memakai masker dan face shield, disediakannya hand sanitizer, adanya sekat dari kaca yang membatasi petugas dengan penumpang, dan pengaturan jaga jarak dalam antrian. Tidak hanya itu, petugas juga akan mengecek dokumen hasil rapid test yang telah diverifikasi.

Tidak cukup sampai disini saja, pemeriksaan ketat kembali berlanjut saat kita hendak memasuki boarding room. Kembali dokumen seperti KTP dan lembar hasil rapid test diperiksa. Ini semua demi menjaga agar virus Covid-19 tidak semakin luas menyebar. Penerapan pengamanan ini guna memastikan segala aktivitas yang ada dalam dunia penerbangan memenuhi standar CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and  Environment), seperti yang digaungkan dalam gerakan InDOnesia Care (I DO Care).

Di salah satu lounge Garuda Indonesia disediakan mesin cuci tangan otomatis.

Nah, jika ingin menunggu waktu boarding di lounge Garuda Indonesia maka sebelum masuk lounge kita pasti akan di cek suhu badan, memakai masker, dan hand sanitizer sekaligus dihimbau untuk tetap jaga jarak.

Tiba saatnya masuk pesawat. Kita akan disambut cabin crew yang semua memakai masker dan sarung tangan. Perlu diketahui juga bahwa tidak semua kursi di dalam pesawat dapat ditempati. Garuda Indonesia menerapkan physical distancing dengan ketat. Kursi yang tidak dapat ditempati ditandai dengan selembar kain warna orange bertuliskan #BecauseYouMatter di bagian head rest. Ini memastikan adanya jarak antar penumpang.

Tidak hanya itu, untuk makanan dan minuman yang dibagikan dalam pesawat semua terbungkus rapat dan rapi. Tentu ini untuk menjamin kualitas kesehatan dan higienitas makanan dan minuman tersebut tetap terjaga.

Physical distancing diterapkan dalam kabin pesawat. Kursi yang ditandai dengan selembar kain warna orange bertuliskan #BecauseYouMatter di bagian head rest tidak dapat ditempati.

“Guna menjaga sirkulasi udara dalam kabin pesawat tetap sehat, seluruh pesawat Garuda Indonesia dilengkapi dengan HEPA Filter. Alat ini berfungsi untuk menyaring partikel kecil seperti virus dan bakteri, bahkan yang terkecil antara 0.1 hingga 0.3 mikron dengan efisiensi hingga 99.995%,” tutur Teguh Iman Budiyatno, Marketing Communication Garuda Indonesia kepada kelanamakan.com dalam program  ‘Perjalanan Wisata Pengenalan Kembali ke Bali’ yang diinisiasi Kemenparekraf bersama Garuda Indonesia, Jumat (13/11).

Pemeriksaan eHAC di bandara tujuan.

Saat kita akan mendarat, cabin crew akan mengingatkan kita untuk mengisi aplikasi e-HAC yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI. Ada baiknya, kita mengisi formulir ini dengan mengunduh  aplikasinya di gawai kita sebelum terbang. Petugas di bandara tujuan, akan memeriksa data kesehatan kita dengan memindai hasil dari formulir yang telah kita isi dan kita unduh dalam bentuk QR code.

Nah, meski sudah aman untuk terbang karena penerapan protokol kesehatan yang begitu ketat, pastikan bahwa perjalanan kita hanya untuk urusan yang sangat penting saja. Ini untuk meminimalisir penyebaran Covid-19. Ada baiknya saat ini kita turut  #BersamaJagaIndonesia dan cukup #DiIndonesiaAja.