Nasi ulam merupakan nasi campur khas Betawi yang mempunyai aroma menggoda selera. Nasi Ulam Betawi ini terdapat dua jenis yaitu nasi ulam basah (berkuah) yang berasal dari Jakarta Pusat dan Jakarta Utara. Jenis kedua adalah nasi ulam kering (tidak berkuah) yang ditemukan di daerah Jakarta Selatan. Biasanya nasi ulam ini dicampur dengan kemangi, sambal dan ditaburi dengan kacang tanah tumbuk dan serundeng. Sementara lauk yang menyertainya seperti dendeng, telur dadar, perkedel, tahu dan tempe goreng dan kerupuk.
Bahan :
800 gr beras, cuci bersih
900 ml air
4 lbr daun salam
3 lbr daun pandan
3 cm lengkuas
3 btg serai, memarkan
2 cm jahe, memarkan
1 ½ sdt garam
Bumbu tabur :
4 buah cabai merah
7 buah bawang merah
1 ¼ sdt ketumbar sangrai
¼ sdt jintan
½ sdt terasi
1 btg serai, ambil bagian putihnya, iris tipis
2 sdm minyak goreng
2 sdt gula merah
1 sdt garam
1 butir kelapa setengah tua, sangrai hingga kering.
Pelengkap :
3 buah mentimun, iris melintang ½ cm
35 lbr daun kemangi
60 gr toge pendek, seduh air panas
150 gr emping goreng
2 sdm bawang goreng
Dendeng, telur dadar, perkedel
Cuci beras hingga bersih, tiriskan. Masak beras bersama air, daun salam, pandan, lengkuas, serai, dan garam hingga menjadi nasi aron, angkat. Kemudian kukus nasi aron hingga matang, angkat dan diaduk-aduk agar menjadi pulen, sisihkan.
Bumbu taburan : haluskan cabai, bawang merah, ketumbar, jintan, terasi dan serai. Panaskan minyak, tumis bumbu halus hingga matang, tambahkan gula dan garam. Masukkan kelapa parut sangrai, aduk hingga tercampur rata dan kering angkat.
Hidangkan nasi diatas piring, taburi bumbu taburan, tambahkan mentimun, kemangi, taoge, emping goring, dendeng, perkedel, telur dadar dan bawang goreng diatasnya.